skip to main |
skip to sidebar

- Al-Fahmu (Paham), adalah yakin bahwa fikrah (pandangan )
kita adalah fikrah Islami dan sahih.Anda harus memahami Islam
sebagaimana diuraikan dalam ushul ‘isyrin.
- Al-Ikhlash, setiap muslim, harus mengharapkan keridhaan
Allah dan pahala dari semua ucapan, amal, dan jihad yang dilakukannya
tanpa didorong oleh kepentingan pribadi, penampilan, kemewahan, pangkat,
gelar, kedudukan dan yang lainnya.
- Al-’Amal, adalah buah dari ilmu dan ikhlas. ( At-taubah 105 )
- Al-Jihad, adalah kewajiban yang harus dilakukan terus
menerus dan berkesinambungan sampai hari kiamat, seperti yang telah
dinyatakan dalam hadist Rasulullah Saw: “ Barangsiapa yang mati (sedang)
ia tidak pernah berperang dijalan Allah dan tidak pernah berniat untuk
berperang (di jalan Allah), ia mati dalam keadaan jahiliah.”
- At-Tadhhiah, adalah mengorbankan jiwa, harta, waktu,
kehidupan dan semua potensi untuk mencapai tujuan. Di dunia ini tidak
ada jihad tanpa pengorbanan. Setiap pengorbanan dalam memperjuangkan
fikrah kita tidak akan sia-sia, bahkan mendapat pahala yang besar dan
baik di sisi Allah SWT. Barang siapa yang tidak mau berkorban
bersama-sama kaum muslimin dalam melaksanakan jihad fi sabilillah akan
berdosa dan akan menanggung segala akibatnya.
- Ath-Tha’ah (Taat), adalah menerima perintah dan
melaksanakannya dengan cepat, baik di waktu senang atau sulit, terhadap
hal-hal yang disukai atau dibenci.
- Ats-Tsabat (Keteguhan), al akh senantiasa bekerja dan
berjihad untuk mencapai tujuan, meskipun tujuan tersebut masih jauh
bahkan memakan waktu bertahun-tahun sampai ia bertemu Allah Swt dan
benar-benar berhasil memperoleh salah satu dari dua kebaikan :
tercapainya tujuan atau mati syahid.
- At-Tajarrud (Totalitas), adalah membersihkan fikrah dari segala pengaruh ajaran dan tokoh lain.
- Al-Ukhuwwah, Adalah mengikat hati dan ruh dengan ikatan
aqidah, dan aqidah merupakan ikatan yang paling kokoh dan paling mulia.
Ukhuwah adalah saudara iman, sedang perpecahan adalah saudara kekufuran.
Kekuatan utama adalah kesatupaduan dan kesatupaduan tanpa adanya cinta.
Derajat cinta yang paling rendah adalah hati yang selamat dari segala
buruk sangka kepada saudara muslim lainnya. Derajat cinta yang paling
tinggi adalah itsar.
- Ats-Tsiqah, adalah tentramnya jundi (prajurit) kepada mas-ulnya dalam hal kemampuan dan keikhlasannya.
Return top
0 komentar:
Posting Komentar