Kitab Tauhid 1
oleh: Dr.Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al fauzan
Definisi al-wala’ wal bara’
Wala’ adalah kata mashdar dari fi’il “waliya” yang artinya dekat. Yang
dimaksud dengan wala’ di sini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan
mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka
dan bertempat tinggal bersama mereka.
Sedangkan bara’ adalah mashdar dari bara’ah yang berarti memutus atau
memotong. Maksudnya di sini ialah memutus hubungan atau ikatan hati
dengan orang-orang kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu
dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka.
Kedudukan Al-Wala’ Wal Bara’ Dalam Islam
Di antara hak tauhid adalah mencintai ahlinya yaitu para muwahhidin,
serta memutuskan hubungan dengan para musuhnya yaitu kaum musyrikin.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya penolong kamu
hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan
barang-siapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang yang beri-man
menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah
yang pasti menang.” (Al-Maidah: 55-56)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu
mengambil mereka men-jadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah: 51)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu menjadi teman-teman setia …” (Al-Mumtahanah: 1)
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pe-lindung bagi sebagian yang lain.” (Al-Anfal: 73)
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan
hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang
Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (Al-Mujadilah:
22)
Dari ayat-ayat di atas jelaslah tentang wajibnya loyalitas kepada
orang-orang mukmin, dan memusuhi orang-orang kafir; serta kewajiban
menjelaskan bahwa loyal kepada sesama umat Islam adalah ke-bajikan yang
amat besar, dan loyal kepada orang kafir adalah bahaya besar.
Kedudukan al-wala’ wal bara’ dalam Islam sangatlah tinggi, karena dialah
tali iman yang paling kuat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam: “Tali iman paling kuat adalah cinta karena Allah dan
benci karena Allah.” (HR. Ibnu Jarir)
Dan dengan al-wala’ wal bara’-lah kewalian Allah dapat tergapai.
Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu: “Siapa yang
mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi wala’ karena
Allah dan memusuhi karena Allah maka sesungguhnya dapat diperoleh
kewalian Allah hanya dengan itu. Dan seorang hamba itu tidak akan
merasakan lezatnya iman, sekali pun banyak shalat dan puasanya, sehingga
ia melakukan hal tersebut. Dan telah menjadi umum persaudaraan manusia
berdasarkan kepentingan duniawi, yang demikian itu tidaklah bermanfaat
sedikit pun bagi para pelakunya.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir)
Maka jelaslah bahwa menjalin wala’ atau loyalitas dan ukhuwah selain
karena Allah tidak ada gunanya di sisi Allah Subhannahu wa Ta’ala .
Return top
0 komentar:
Posting Komentar